Transgender
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
berkaitan dengan konsep kesetaraan dan keragaman konsep kesetaraan biasanya
dihubungkan dengan gender, status, hirarki sosial dan berbagai hal lainnya yang
mencirikan perbedaan-perbedaan serta persamaan, sedangkan konsep keberagaman
merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan kebudayaan umat manusia.
Manusia juga memiliki keragaman salah satunya bisa dilihat dari segi jenis kelamin yaitu wanita dan
pria, tetapi dalam kasus ini terjadi ketidak jelasan antara status, jenis
kelamin yang dia miliki. Contohnya dia seseoarng laki-laki rapi ingin menjadi
seorang wanita. Hal tersebut membuat mereka berbeda dengan yang lain. Mereka
dianggap tidak sempurna atau biasa disebut transgender.
Transgender adalah istilah yang digunakan
untuk mendeskripsikan orang, melakukan, merasa, berfikir, atau terlihat berbeda
dari jenis kelamin yang diterapkan dari sejak lahir.
Transgender tidak menunjukan bentuk
spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya. Orang-orang transgender dapat
juga mengidentifikasikannya dirinya sebagai heteroseksual, homoseksual,
biseksual, peliseksual, pelsseksual, atau seksual.
Walaupun mereka beda dengan pria lain atau
pria normal tetapi mereka mempunyai hak asasi manusia. Walaupun waria memiliki
hak-hak yang sama dengan pria dan wanita normal lainnya walaupun dimana
masyarakat dan menjadi bahan cemooh serta dapat dikucilkan dari lingkungan dia
berada.
Transgender ada pula yang mengenakan
pakaian lawan jenisnya bahkan trangender ini mungkin atau ada yang mengarti
jenis kelaminnya, seperti pria mengganti alat kelamin wanita atau sebaliknya.
Faktor bahwa bawaan transgender yaitu
faktor genitik dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu karena
dalam susunan kromosom, ketidak seimbangan hormon, strukter otak maupun
kelainan susuna saraf otak, dan mencakup faktor lingkungan diantaranya adalah
pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-lakinya
dengan bertingkah laku seperti perempuan, pada masa pubertas dengan homo
seksual yang kecewa dan terauma.
Sebagai makhluk tuhan hendaklah saling
menghargai kehidupan orang yang memliki kebedaan karena pada prinsipnya seorang
yang berbeda tidak meminta ketidak normalan yang terjadi pada tubuhnya, tetapi
sikap psikologinya yang mempengaruhi dan mereka memiliki hak asasi manusia yang
sama dimata negara.
Dari pandangan agama seorang yang memilih
untuk transgender hingga sampai mengeporasi kelamin tidak diperbolehkan atau
dilarang. Untuk membuat seseorang menyadari kesalahnnya sebaiknya kita
melakukan pendekatan atau pengayoman karena perubahan tidak terjadi secara
langsung tetapi bertahap.
0 komentar:
Posting Komentar