Perjuangan Mengelilingi Metropolotan
Pekerjaan di Ibukota sampai saat ini belum dapat memenuhi kemauan warga jakarta. Bahkan, mereka yang mencari nafkah mengelilingi Kota besar hanya untuk sekedar pertahanan hidup.
Mulyadi
(38) kini mencari nafkah hanya dengan mengunakan sebuah alat musik berdawai
enam. Mulyadi mengahabiskan waktunya dari pagi sampai petang hanya untuk empat
anak buah hatinya. Pria bergitar tersebut mepunyai kediaman di daerah Kramat
Sentiong. Dari jam 10.00 pagi ia memulai mengelandangi Kota metropolitan untuk
mencari uang yang hanya dapat sekedarnya saja. Mulyadi seharian hanya bergelut
dengan gitar hitam itu. Sudah sebelas tahun lamanya ia mengaih rezeki dengan
pekerjaan pengamen Ibukota Jakarta.
Pria
pengamen ini mulai beraktifitas hanya di tempat lesehan pinggir jalan ibu kota.
Mulyadi mengelilingi Ibukota yang bertuajn mencari uang berjalan mengunakan
tebengan bus ke tempat lesehan. Pada saat di dalam bus kota ia tidak mengunakan
kesemoatan untuk memainkan gitar hitam tersebut, karena telah ada jatah
pengamen jalanan. Pria ini memainkan alunan suara dawai gitar juga di tempat
makan di pinggir jalan Kota Jakarta.
Pria
pengamen ini mencari sesuap nasi sampai ke daerah Bendungan Hilir salah satu
daerah Kota Metropolitan. Terkdang dengan perjalan beliau mendapatkan hasil yang
memuaskan dan terkadang tidak. Kesulitan ia dalam mengamen hanya di hadang
Petugas keamanan Ibu kota saja. Selama ia kerja di jalanan dalam mengaih rezeki
ia selalu aman dalam kedatangan petugas Kota Metropolitan.
Sampai
saat ini Mulyadi terus mencari nafkah dengan sebuah gitar hitamnya yang selalu
ada di pundak pria itu untuk mengamen. “selama saya kuat, saya akan terus
mencari biaya Sekolah anak saya”. Ucapnya.<FN>
0 komentar:
Posting Komentar